Ayah karena mu aku tidak pernah merasa lapar akan cinta

Maharani sabila
2 min readMar 10, 2024

--

sumber: pinterest

Sudah enam tahun yang aku lalui tanpamu. Jika orang mengatakan waktu akan menyembuhkan, nyatanya aku masih saja belum sembuh. Aku pikir ini hanya akan menjadi bekas luka yang akan menjadi catatan hidupku. Lukanya masih ada walau rasa sakitnya sudah mulai menghilang atau mungkin, aku yang sudah terbiasa dengan rasa sakit ini?

Teringat betul terakhir kali aku mendengar suaramu melalui panggilan telepon. Suaramu sudah parau, aku cemas, dan meneteskan air mata. Tiga hari setelah panggilan telepon itu, nyatanya rasa sayangku tidak sebesar itu, Tuhan lebih sayang kepadamu.

Tapi, kau tahu ada sesuatu yang harus aku akui karena aku baru menyadarinya sekarang. Sudah terlambat untuk mengatakannya padamu. Akan tetapi bukankah penyesalan akan selalu datang di akhir cerita? Ya benar aku menyesal tidak sempat mengatakan ini padamu.

Setidaknya melalui tulisan ini, ada sebuah catatan pembuktian bahwa aku tidak pernah menyesal menjadi anakmu. Aku tidak pernah menyesal menjadi bagian dari keluarga ini. Dan yang paling penting, aku tidak pernah menyesal karena telah dilahirkan. Meskipun kini kita hanya berkomunikasi melalui doa yang aku panjatkan, izinkan aku menulis sebuah pengakuan.

sumber: pinterest

Ayah, umurmu sudah tidak bertambah,

Ayah kau tidak memberikanku kemewahan,

Namun sebuah kesederhanaan dan kehangatan yang kini aku rindukan,

Ayah karenamu, aku tidak pernah merasa lapar akan cinta,

Caramu mencintai ibu,

Caramu mencintai keluarga,

Mengajarkan aku persis bagaimana cara mencinta,

Ayah, akan aku katakan pada dunia bahwa aku adalah anak perempuan yang mendapatkan rasa cinta yang penuh dari ayah,

dan aku berharap anakku nanti juga demikian,

Ayah, maaf aku tidak bisa mengucapkan kata-kata manis saat itu,

Yang aku katakan hanya lelucon aneh untuk membuatmu tertawa dan sejenak melupakan rasa sakitmu,

Ayah orang yang pemberani dan selalu bergerak maju,

Ayah tak perlu kawatir di sana, aku akan selalu menjaga ibu,

Mengurus kesehatannya dan berbincang lebih banyak dengan ia,

Ayah aku masih sering meneteskan air mata saat mengingatmu,

Maaf ternyata aku tidak sekuat itu,

Ayah ternyata aku tidak menyerah pada hidup,

Ku pastikan duniaku akan selalu baik baik saja,

dan akan selalu ku jaga nama baik keluarga.

Tertanda,

-anak Perempuan mu yang kau cinta-

--

--